PENELITIAN GMKA


PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI WISATA ROHANI GOA MARIA KEREP AMBARAWA


A. Paradigma Penelitian
Gaya kepemimpinan ini adalah corak kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Gaya seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor pendidikan, faktor pengalaman, faktor usia, dan faktor karakter (tabiat atau sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut). Orang yang ambisius untuk menguasai situasi, apabila menjadi pemimpin, maka ia akan bersifat otoriter. Orang yang mempunyai sifat kebapakan, apabila menjadi pemimpin maka ia akan menjalankan kepemimpinannya yang bertipe faktoralistik. Pemimpin yang tidak menguasai bidang tugas yang menjadi wewenangnya, akan menyerahkan segala sesuatunya kepada para bawahannya, sehingga gaya kepemimpinannya bersifat bersifat laiser faire. Untuk itu dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah organisasi diperlukan pemilihan tipe kepemimpinan yang baik serta mampu memotivasi karyawan/pegawai.
Oleh sebab itu motivasi dapat ditempatkan sebagai bagian yang mendasar dari kegiatan manajemen sehingga segala sesuatunya dapat ditunjukkan pada pemberian motivasi oleh daya manusia dengan jalan menimbulkan, menghidupkan dan menumbuhkan tingkat keinginan yang tinggi serta meningkatkan kebersamaan dalam menjalankan tugas-tugas perorangan maupun kelompok dalam sebuah organisasi. Motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang ditujukan pada sasaran yang dikaitkan dengan tingkat usaha yang dilakukan seseorang dalam mengejar suatu tujuan.
Untuk mewujudkan tujuan organisasi, tidak dapat dilepaskan dan bagaimana sebuah organisasi memotivasi karyawannya dalam melakukan pekerjaannya yaitu melalui peningkatan kinerja/prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang-orang tertentu, terutama atasan pekerja yang bersangkutan.

B. Judul Penelitian
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa.

C. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis asosiatif, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Penelitian ini diasarkan atas suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

D. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini di Indonesia banyak bermunculan usaha baru dengan berbagai jenis usaha. Munculnya perusahaan-perusahaan ini diharapkan akan menambah luasnya lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Di sisi yang lain perusahaan tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa adanya manusia, karena faktor tenaga kerja manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan itu peran pemimpin menjadi tidak kalah pentingnya. Seorang pemimpin perusahaan yang bijaksana dan baik harus dapat memberikan kepuasan kepada para pekerjanya dan selalu berusaha memperhatikan gairah serta semangat kerja mereka. Tentunya pihak pimpinan harus mempunyai kemampuan dalam mengelola, mengarahkan, mempengaruhi, memerintah dan memotivasi bawahannya untuk memperoleh tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Di dalam mengelola karyawan yang ada dalam perusahaan harus diciptakan suatu komunikasi kerja yang baik antara atasan dan bawahan agar tercipta hubungan kerja yang serasi dan selaras. Dengan meningkatnya semangat dan kegairahan kerja para karyawan tersebut diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi di bidang pekerjaan mereka masing-masing sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Dalam teori pendekatan Sumber Daya Manusia menyebutkan bahwa semua karyawan dan setiap organisasi harus mampu menciptakan rasa aman dan kepuasan dalam bekerja agar sumber daya manusia di lingkungannya menjadi kompetitif. Dengan kualitas kehidupan kerja yang menjadikan Sumber Daya Manusia kompetitif, maka secara keseluruhan organisasi akan menjadi kompetitif pula dalam mewujudkan eksistensinya. Untuk mewujudkan tujuan organisasi, tidak dapat dilepaskan dari bagaimana sebuah organisasi memotivasi karyawannya dalam melakukan pekerjaannya yaitu melalui peningkatan kinerja karyawan. Kinerja adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang-orang tertentu, terutama atasan pekerja yang bersangkutan. Motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang ditujukan pada sasaran yang dikaitkan dengan tingkat usaha yang dilakukan seseorang dalam mengejar suatu tujuan.
Disamping itu keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam hal ini Wisata Rohani Goa Maria Kerep juga tidak lepas dari seorang pemimpin yang mempunyai kecakapan dan kemampuan untuk mempengaruhi, mengajak, mengumpulkan dan mengarahkan orang lain untuk menangani masalah yang ada. Kompetensi komunikasi yang baik menjadi modal bagi pimpinan untuk dapat mengatasi berbagai persoalan dan permasalah yang muncul dalam organisasi. Mereka adalah orang yang mampu membina orang lain untuk membentuk suatu kesatuan kerja dan bersama-sama mereka untuk bekerja, bahkan kadang-kadang mereka rela berkorban demi suksesnya pekerjaan tersebut. Mereka inilah, menurut banyak pengertian orang-orang yang disebut sebagai “pemimpin”.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam suatu perusahaan baiknya menciptakan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara pihak perusahaan dan pihak karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan suatu kegiatan / program kerja yang tepat untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan keinginan karyawan, dengan tujuan mendorong karyawan untuk berprestasi dalam bekerja dan bersedia memberikan kemampuan secara optimal. Sehingga tujuan perusahaan hanya akan dicapai apabila karyawannya tidak hanya memiliki kemampuan yang baik dan sesuai dengan bidangnya, tetapi juga harus memiliki semangat kerja yang tinggi (motivasi) sehingga dapat menghasilkan prestasi yang memuaskan baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan.

E. Identifikasi Masalah
1. Terbatasnya kemampuan ketrampilan dan intelektual pemimpin.
2. Kurang pedulinya pemimpin terhadap bawahan
3. Rendahnya motivasi kerja dari karyawan mengakibatkan prestasi kerja kurang memuaskan.
4. Masih kurangnya ketrampilan yang dimiliki karyawan

F. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa ?

G. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dengan prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dengan prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi dengan prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa.

H. Menyusun Hipotesis
1. Hipotesis Empirik
H1 = Diduga ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa.
H2 = Diduga ada pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa.
H3 = Diduga ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa.

2. Hipotesis Statistik
Hipotesis I
H0 : tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa
H1 : ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan di di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa
Hipotesis II
H0 : tidak ada pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa
H1 : ada pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa
Hipotesis III
H0 : tidak ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa
H1 : ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa

I. Populasi dan Sampel
Diketahui : Populasi (N) = 725 orang
Tingkat Kesalahan (e) = 5% (0,05)
Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
1 + 725 . (0,05)2 = 257,7 dibulatkan menjadi 258 orang
Jadi banyaknya sampel sebanyak 258 orang.

J. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner dimana metode ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada karyawan sebagai sampel penelitian melalui kuesioner berisi pertanyaan– pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Tiap kuesioner memuat pertanyaan dengan alternatif pilihan jawaban berskala 5 (lima) yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

K. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002: 158). Dalam uji validitas digunakan Korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan program SPSS for Windows versi 15.
Perhitungan validitas yaitu dengan menggunakan rumus Alpha . Pengujian validitas pada tingkat kepercayaan yang digunakan adalah Alpha = 5%, yaitu:
a. Apabila rhitung > rtabel maka valid
b. Apabila rhitung <>
Tabel 1. Validitas Instrumen Variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan prestasi kerja
Variabel Item r hitung r tabel
(df = 256) Kriteria

Gaya Kepemimpinan (X1) X1_1 0,773 0,122 Valid
X1_2 0,873 0,122 Valid
X1_3 0,763 0,122 Valid
X1_4 0,892 0,122 Valid

Motivasi
(X2) X2_1 0,754 0,122 Valid
X2_2 0,815 0,122 Valid
X2_3 0,875 0,122 Valid
X2_4 0,825 0,122 Valid
Prestasi
Kerja (Y) Y1 0,926 0,122 Valid
Y2 0,926 0,122 Valid
Y3 0,869 0,122 Valid
Y4 0,661 0,122 Valid

2. Uji Reliabilitas
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukur yang sama. Hasilnya oleh sebuah indeks yang memperlihatkan seberapa jauh suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien alpha Cronbach, yaitu: (Suharsimi Arikunto, 2002:191)

Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
..2 = jumlah varian butir
..12 = varians total
Pengambilan keputusan uji reliabilitas :
- Bila suatu variabel nilai reliabilitasnya (Alpha Cronbach) > 0,6 dikatakan reliabel
- Bila suatu variabel nilai reliabilitasnya (Alpha Cronbach) <>

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Alpha Alpha Cronbach Kriteria

Gaya Kepemimpinan

Prestasi kerja

Hasil

1

0.885

0,6

Reliabel

2

0.907

0,6

Reliabel

3

0.865

0,6

Reliabel



Dari uji reliabilitas, dapat dilihat bahwa variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan prestasi kerja berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS, menghasilkan nilai alpha yang lebih besar dari Alpha Cronbach (0,6). Maka variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah reliabel atau dapat dipercaya (andal), artinya apabila item kuesioner tersebut akan digunakan sebagai alat pengukur pada penelitian yang sama di waktu yang berbeda dapat menghasilkan data yang sama.

L. Analisis Data
1. Regresi Linier berganda
Adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap variabel terikat yaitu prestasi kerja.
Tabel 3. Hasil perhitungan regresi linier berganda
....

Perhitungan regresi linier berganda dengan persamaan matematis sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 2,521 + 1,458 X1 + 1,206 X2
Dimana :
Y = Prestasi kerja
x1 = Gaya kepemimpinan
x2 = Motivasi
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi x1
b2 = Koefisien regresi x2
Pada persamaan di atas dapat diinterpretasikan bahwa :
(1) Nilai a (konstanta) = 2,521 artinya menunjukkan apabila tidak ada pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan motivasi atau nol/konstan, maka prestasi kerja berkurang sebesar 2,521.
(2) Nilai koefisien regresi X1 (gaya kepemimpinan) sebesar 1,458 menyatakan bahwa apabila nilai variabel X1 (gaya kepemimpinan) berubah (mengalami kenaikan) sebesar 1 satuan, maka nilai variabel Y (prestasi kerja) akan meningkat sebesar 1,458 dengan asumsi bahwa variabel lainnya dianggap nol atau konstan.
(3) Nilai koefisien regresi X2 (motivasi) sebesar 1,206 menyatakan bahwa apabila nilai variabel X2 (motivasi) berubah (mengalami kenaikan) sebesar 1 satuan, maka nilai variabel Y (prestasi kerja) akan meningkat sebesar 1,206 dengan anggapan bahwa variabel lainnya dianggap nol atau konstan.
Untuk melihat / mengetahui besarnya kontribusi masing-masing faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa maka digunakan koefisien standar (standardized Coefficients). Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa yaitu faktor gaya kepemimpinan karena memiliki angka koefisien regresi terbesar yaitu 1,519 dibandingkan dengan faktor motivasi dengan angka koefisien regresi sebesar 1,345.

2. Pengujian hipotesis
a. Uji Hipotesis Partial (uji t)
Tabel 4. Uji t
...
Variabel Nilai uji t_hitung Nilai t_tabel Hipotesa
Gaya kepemimpinan (X1) 8,880 (Sig. 0,000) 1,969 Ha diterima
Motivasi (X2) 2,999 (Sig. 0,003) 1,969 Ha diterima

Berdasarkan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS seperti yang terlihat pada tabel 4 adalah sebagai berikut :
1) Pengaruh Variabel gaya kepemimpinan (X1) terhadap prestasi kerja (Y)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS yang terdapat pada tabel 4 dan dengan kriteria pengujian diatas dapat diketahui bahwa t hitung (8,880) > t tabel (1,969) dan signifikan yang diperoleh adalah 0,000 <>

2) Pengaruh Variabel motivasi (X2) terhadap prestasi kerja (Y)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS di atas dan dengan kriteria pengujian diatas pada tabel 4 dapat diketahui bahwa t hitung (2,999) > t tabel (1,969). Signifikan yang diperoleh adalah 0,003 <>

b. Uji Simultan (Uji F)
Alat analisa yang digunakan adalah uji F, yaitu untuk menguji secara serempak (simultan) antara variabel keseluruhan yaitu variabel gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja.

Tabel 5. Uji F

Dari tabel diatas diketahui bahwa F hitung (466,897) > F tabel (3,00) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) dengan variabel prestasi kerja (Y) secara bersama-sama.

3. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 6. Koefisien Determinasi
.....
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa Nilai R Square (R2) menunjukkan 0,785. Hal ini berarti 78,5% prestasi kerja dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan dan motivasi. Sedangkan sisanya 21,5% disebabkan oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam model ini.

M. Simpulan dan Saran
1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Ada pengaruh positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa, hal ini diketahui dari hasil uji secara parsial maupun simultan yang menunjukkan nilai positif.
b. Dari hasil uji koefisien determinasi kedua variabel yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi memberikan sumbangan yang cukup besar yaitu 78,5% terhadap prestasi kerja.

2. Saran
Dari hasil analisis data di atas maka saran yang dapat disampaikan adalah bahwa upaya untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan di Wisata Rohani Goa Maria Kerep Ambarawa melalui variabel motivasi dengan melakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan lebih meningkatkan hubungan antar rekan kerja serta lebih ditumbuhkan lagi keinginan untuk berprestasi.

Tidak ada komentar: