ARTIKEL PARIWISATA

PENGERTIAN WISATA RELIGI

Dalam sektor wisata dikenal banyak istilah, seperti wisata budaya, wisata lingkungan (ecotourism), wisata sejarah (historical tourism), wisata religi (religion tourism), wisata spiritual (spiritual tourism) dan masih banyak lagi. Menurut Soekardjo (1996:43-44), motif spiritual dan wisata spiritual (spiritual tourism) merupakan salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum orang mengadakan perjalanan untuk rekreasi, bisnis, olahraga dan sebagainya, orang sudah mengadakan perjalanan untuk berziarah (pariwisata ziarah).

Koentjaraningrat (1990:10) menyatakan bahwa isi pokok kebudayaan di dunia ini adalah: 1) bahasa; 2) sistem pengetahuan; 3) organisasi sosial; 4) sistem peralatan hidup dan teknologi; 5) sistem mata pencaharian hidup; 6) sistem religi; dan 7) kesenian. Ketujuh aspek kebudayaan ini memiliki unsur-unsur lagi yang lebih kecil, yang masing-masing juga memiliki komponen yang lebih kecil dan bidang yang lebih spesifik.

Salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi. Sistem ini dapat dirinci menjadi empat komponen, yaitu: 1) emosi keagamaan yang menimbulkan sikap religi; 2) sistem keyakinan yang menyebabkan seseorang mengadakan transendensi dengan alam ghaib; 3) sistem ritus dan upacara yang berhadapan dengan alam ghaib; 4) kesatuan sosial yang menganut dan melaksanakan sistem keyakinan dan sistem ritus.

Secara lebih kecil, sistem religi dapat dirinci lagi menjadi: 1) bersaji; 2) berkorban; 3) berdoa; 4) makan bersama makanan yang sudah disucikan; 5) menarikan tarian suci; 6) menyanyikan nyanyian suci (berprosesi untuk upacara keagamaan); 7) memainkan seni drama suci; 8) berpuasa; 9) intoksikasi; 10) bertapa; dan 11) bersemedi.

Tidak ada komentar: